Wahai Wanita Cantik Yang Sombong, Tidakkah Kalian Sadar Kelak Akan Jadi Santapan Cacing Tanah !!!" Bantu Sebar Kan..



Seorang wanita biasanya terlena dengan raut berwajah yang begitu menawan dan banyak disanjung orang.
 Ia lupa bila sesungguhnya, kecantikannya itu akan bin4sa.
  Dan satu waktu nantinya akan jadi santapan cacing-cacing tanah.

ALLAH SWT menganugerahkan muka yang rupawan nan menawan pada seorang wanita. Keindahan berwajah begitu enak diliat orang.
Sanjungan untuk sanjungan didapat karena kecantikannya.

Berikut yang umumnya bikin sorang wanita jadi terlena.

Ia membanggakan dianya lantaran kecantikannya.

Banyak wanita yang menyombongkan diri atas keunggulan yang ia miliki, yaitu berwujud kecantikan dan keindahan bentuk raut berwajah.

  Bila wanita yang cantik itu menginginkan berpikir tentang kecantikannya. Tentunya ia akan mengerti bila kecantikannya akan jadi santapan cacing-cacing tanah.

Bila seseorang wanita menginginkan memikirkan dianya setelah dikubur.
  Di mana, waktu cacing-cacing tanah menyantap daging, mata dan dagunya. Tentu akan terbayang panorama yang demikian mengerikan dan menyer4mkan.

Bahkan juga, kecantikan di dunia mungkin cuma mengundang berbagai bencana dan penyakit. Berapakah banyak penyakit yang bikin wanita yang terlebih dulu cantik rupawan jadi jelek rupa.

Sampai, manusia begitu jijik waktu memandangnya, sebelumnya setelah membuatnya idola.
  Hingga selanjutnya, beberapa orang juga menghindar dan menjauhinya. Walau sebenarnya terlebih dulu mereka demikian berkesan memandanginya.

Seseorang penyair menjelaskan :

Hai orang yang berlaku sombong dan bangga dengan penampilannya
Perhatikanlah terkecuali dirimu, bau busuk menyebar darinya
Apabila manusia menginginkan pikirkan apa yang ada di dalam perut mereka
Tentu kesombongan akan tidak menegur pemuda dan orang tua
Adakah punya manusia yang lebih dimuliakan seperti kepalanya?

Ada lima tempat mengalirnya kotoran
Hidung yang mengalirkan ingus, telinga yang baunya busuk
Mata berlubang dan mulut yang keluarkan air liur
Wahai anak bumi dan yang akan jadi santapan tanah, kelak
Berhentilah berbuat maksiat, lantaran engkau adalah santapan dan minuman tanah.

  (‘Adabud Dunya wad Din’ : Hal. 212)

Rujukan : Ruqyah Jin, Sihir dan Terapinya/Karya : Syaikh Wahid Abdussalam Bali/Penerbit : Ummul Qura

Foto : www. azkapraditya. com

Subscribe to receive free email updates: